Berelson dan Steiner mengartikan istilah motif ialah "suatu pernyataan batin yang berujud daya kekuatan, untuk bertindak atau bergerak, dan bahwa secara langsung atau melalui saluran perilaku mengarah terhadap sasaran" (an inner state that energizes, activates, or moves - "motivation" -, and that directs or channels behavior toward goals). Dengan perkataan lain "motivasi" adalah pengertian umum daIam bentuk "dorongan", "kehendak", "kebutuhan", "keinginan", dan daya kekuatan lain yang ada kesamaannya.
Motif manusia didasarkan atas kebutuhan-kebutuhan, yang dirasakan secara sadar atau tidak sadar.
Motivasi menyangkut reaksi berantai, yaitu dimulai dari kebutuhan yang dirasakan (the Need), lalu timbul keinginan atau sasaran yang hendak dicapai (Want), kemudian menyebabkan usaha-usaha mencapai sasaran/tujuan, yang berakhir dengan Pemuasan (Satisfaction). Reaksi berantai antara kebutuhan - keinginan dan pemuasan (Need - Want Satisfaction chain) tidak selalu berjalan demikian mudah sebagaimana yang digambarkan. Kebutuhan yang diinginkan karena disebabkan perilaku, tetapi dapat pula kebutuhan mungkin akibat daripada perilaku. Demikian pula Pemuasan satu kebutuhan yang lain.
Teori Douglas Mc. Gregor.
Douglas Mc. Gregor menciptakan konsep baru tentang motivasi dalam managemen yang disebut Teori X dan Teori Y.
Teori X adalah pendekatan konsep yang didasarkan suatu anggapan, tentang perilaku manusia dalam lingkungan pekerjaan, anggapan yang telah membudaya dalam masyarakat.
Teori X disebut: Pandangan tradisional dari Pembinaan dan Pengendalian, yang menurut anggapannya ialah:
1. Pada umumnya manusia pada hakikatnya tidak suka bekerja (malas) dan bila mungkin ia akan menghindari pekerjaan itu.
2. Orang-orang itu harus dipaksa, dibina, dikendalikan, diancam (ditakut-takuti) dengan sanksi (hukuman) agar dapat melaksanakan usaha yang sebaik--baiknya untuk mencapai tujuan organisasi.
3. Pada umumnya manusia lebih suka dibina, karena ingin menghindarkan tanggung jawab, secara relatif mempunyai sedikit ambisi, dan menghendaki keamanan dalam segala hal.
Teori Y, sebaliknya diperoleh dari suatu penemuan penelitian iimu pengetahuan tentang perilaku manusia yang modern. Teori ini berdasarkan atas pendapat bagaimana orang-orang itu seharusnya bekerja dalam lingkungan pekerjaannya. Jadi tidak atas dasar bagaimana para Manager berpikir apa yang ia inginkan atau seharusnya ia lakukan. Teori Y disebut: Keterpaduan tujuan individu dan organisasi, yang berdasarkan anggapan-anggapan sebagai berikut:
(1) Kegiatan usaha fisik dan mental dalam pekerjaan adalah bersifat alamiah baik dalam waktu bekerja maupun dalam waktu istirahat.
(2) Pengawasan/pengendalian dari luar dan ancaman hukuman/sanksi bukanlah alat satu-satunya untuk mendorong usaha mencapai tujuan organisasi.
(3) Kesanggupan terhadap tujuan adalah fungsi penghargaan yang dipadukan dengan usaha pencapaiannya.
(4) Pada umumnya manusia dapat dipelajari dalam lingkungan yang sebenarnya, tidak hanya untuk menerima tetapi untuk mengambil tanggung jawab.
(5) Kemampuan untuk melaksanakan secara relatif tingkat imaginasi yang tinggi, kecakapan dan kreativitas daripada pemecahan masalah-masalah organisasi secara luas, tidak sempit, dimiliki oleh semua orang.
(6) Dalam lingkungan kehidupan industri yang modern, potensi intelektual manusia pada umumnya hanya dimanfaatkan sebagian saja.
Teori Abraham Maslow.
Abraham Maslow adalah seorang ahli ilmu jiwa (psychologist), mengemukakan teori motivasi yang dikenal dengan hirarkhi daripada kebutuhan (the hierarchy of needs). la melihat kebutuhan manusia itu diatur dalam bentuk yang bertingkat-tingkat
(hirarkhi), yaitu dimulai dari kebutuhan yang rendah sampai kepada kebutuhan yang tertinggi. Apabila kebutuhan yang rendah telah dipenuhi, maka menyusul kebutuhan lain yang lebih tinggi tingkatannya.
Kebutuhan pokok manusia menurut A. Maslow sesuai dengan tingkat-tingkatannya (hirarkhi) yang penting adalah sebagai beriku")
1. Kebutuhatr fisik (physiological need
2. Kebutuhan untuk memperoleh keamanan atau keselamatan (security or safety need
3. Kebutuhan bermasyarakat (social need), atau kebutuhan untuk menerima/ bekerjasama dalam kelompok (afiliation or acceptance need),
4. Kebutuhan untuk memperoleh kehormatan (Esteem need),
5. Kebutuhan untuk memperolehkebanggaan (self actualization need), Menurut A. Maslow kebutuhan yang terakhir Ini adalah kebutuhan manusia yang tertinggi menurut hirarkhinya.
Teori Arch Patton.
Arch Patton salah seorang ahli di bidang motivasi dan konpensasi, berpendapat bahwa masalah motivasi adalah sangat komplek, karena kenyataannya memotivasi orang-orang itu berbeda-beda, baik terhadap individu maupun situasinya. Arch Patton berpendapat bahwa motivator yang sangat penting bagi pirmpinan ialah sebagai berikut:
1. Tuntutan yang terdapat dalam pekerjaan (the challengefound in work),
2. Kedudukan (status),
3. Kepemimpinan (leadership),
4. Persaingan (competition).
5. Ketakutan (fear).
6. Uang (money).
0 komentar:
Posting Komentar
Silakan isi komentar anda